Friday, May 17, 2013

Proyek Tuntas, Jalan Tertindas

[Kamis, 9 Mei 2013, saya berkunjung ke desa Sawohan di Sidoarjo bersama Pakdhe Syuhud dan kedua putranya. Kami melewati jalan yang rusak parah dan menjumpai warga sedang ‘aksi prihatin’. Atas instruksi Pakdhe, saya foto dan saya tulis. Saya harap aspirasi warga ini segera ditindaklanjuti pihak berwenang setempat.]

Sidoarjo – Jalan sepanjang kurang lebih 500 m hancur lebur di kawasan Kwangsang sampai Damarsi, Sidoarjo. Keadaan ini telah berlangsung hampir satu tahun dan terkesan tidak ada tindak lanjut. Ironisnya, di kawasan ini berdiri tegak beberapa kawasan perumahan, ruko dan pertokoan baru. Tak heran jika warga setempat mengadakan aksi ‘protes’ dengan memasang tulisan-tulisan sindiran di sepanjang jalan. Rusaknya jalan ini disebabkan oleh lalu lintas kendaraan proyek pembangunan perumahan yang mulai bermunculan di kawasan ini. Sayangnya, setelah pembangunan selesai, baik dari pihak pemerintah setempat dan pihak developer tidak memberi tindakan untuk perbaikan jalan. Akibatnya, warga merasakan penderitaan karena rusaknya jalan dan tanpa ada penyelesaian hingga kini.

Foto0034Foto0035Foto0046Foto0037

Jalan dua arah selebar 7 meter ini memiliki kondisi permukaan yang sudah rusak parah ditambah dengan banyak sekali lubang yang dapat merusak mobil yang sedang melintas. Penderitaan terasa lebih berat ketika musim hujan, karena lubang-lubang jalan tersebut terisi oleh air sehingga pengguna jalan tidak dapat mengantisipasi lokasi lubang. Dengan kondisi seperti ini, pengguna jalan terpaksa harus merasakan guncangan selama kurang lebih 30 menit.

Perbaikan untuk jalan ini sangat mendesak karena aktivitas warga setempat menjadi terhambat apalagi di kawasan ini juga banyak sekali perumahan yang baru saja dibangun dan dihuni. Selain itu, jalan ini sebenarnya ramai dilewati karena memang satu-satunya jalan terdekat untuk menuju beberapa tempat tertentu khususnya dari arah Rungkut Surabaya, seperti desa Sawohan di Kecamatan Buduran.

Foto0049Foto0052Foto0051

Beberapa warga setempat yang merasa sangat tersiksa dengan keadaan ini akhirnya mengadakan aksi protes dengan memasang tulisan-tulisan bernuansa kritik dan sindiran di sepanjang jalan ini. Setidaknya ada 5 tulisan yang telah terpasang hingga Kamis sore (9 Mei 2013). Ketika ditanya, warga menjelaskan bahwa tidak ada kompensasi sama sekali dari pihak developer perumahan pasca pembangunan untuk perbaikan jalan. Dari pihak kelurahan setempat juga terkesan hanya memberi janji-janji yang tak kunjung direalisasi. Warga berharap, dengan penyampaian aspirasi ini, pemerintah setempat dan pihak developer memperhatikan kondisi warga setempat dan pengguna jalan serta ikut merasa bertanggung jawab dan segera mengambil tindakan untuk perbaikan jalan.

-----------------------------

Sekian, Segala Puji Milik Tuhan Semesta Alam

No comments:

Post a Comment