Sunday, September 14, 2014

Tentang Tayangan Tafsir al-Mishbah 12 Juli 2014

Dialog

Moderator: Nabi Muhammad kan sudah.., istilahnya, sudah dijamin sebagai manusia yang paling mulia yang masuk surga gitu.. nah, untuk kita-kita manusia yang hidup jaman sekarang atau masa yang akan datang gitu, apakah ada kemungkinan untuk bisa mengejar status seperti itu pak Quraisy, paling tidak ya... hampir seperdelapannya lah gitu agar kita merasa yakin...

Prof. Quraisy Sihab: Satu hal dulu, tidak benar, saya ulangi, tidak benar bahwa Nabi Muhammad sudah dapat jaminan surga. Naahh... surga itu hak prerogratif Alloh, ya tho... memang kita yakin bahwa beliau... Kenapa saya katakan begitu? Pernah ada seorang sahabat Nabi kenal orang baik, terus teman-temannya disekitarnya berkata “bahagialah engkau akan mendapat surga”. Nabi dengar “siapa yang bilang begitu tadi?”. Nabi berkata “tidak seorang pun yang masuk surga karena amalnya”. Kamu berkata dia baik amalnya, jadi jaminan surga. Surga hak pregrogratif Tuhan. Terus ditanya “Kamu pun tidak wahai Nabi Muhammad?” “Saya pun tidak, kecuali kalau Alloh menganugerahkan rahmat kepada saya”

Jadi, kita berkata, dalam konteks surga dan neraka, tidak ada yang dijamin Tuhan, kecuali kita katakan bahwa Tuhan menulis di dalam kitab sucinya bahwa yang taat itu akan dapat surga, ada ayatnya... Bahwa Nabi Muhammad akan diberikan sesuatu yang menjadikan beliau itu merasa puas dengan anugerah Tuhan, kita pahami itu bahwa surga dan apapun yang beliau kehendaki. Tapi buat kita, kiyai sebesar apapun, setaat apapun, jangan pastikan bahwa dia masuk surga. Sebaliknya, manusia sedurhaka apapun, jangan pastikan bahwa dia pasti masuk neraka.

 

Tafsir al-Misbah 12 Juli 2014

Klarifikasi Tertulis dari Prof. Quraisy Shihab

http://quraishshihab.com/tentang-tayangan-tafsir-al-mishbah-12-juli-2014/

diakses 14 September 2014

Kepada yang meminta klarifikasi langsung, berikut jawaban saya:

Uraian tersebut dalam konteks penjelasan bahwa amal bukanlah sebab masuk surga, walau saya sampaikan juga bahwa kita yakin bahwa Rasulullah akan begini (masuk surga). Penjelasan saya berdasar hadist a.l.:

لا يدخل احدكم الجنة بعمله قيل حتى انت يا رسول الله قال حتى

انا الا ان يتغمدني الله برحمنه

“Tidak seorang pun masuk surga karena amalnya. Sahabat bertanya “Engkau pun tidak?”, beliau menjawab “Saya pun tidak, kecuali berkat rahmat Allah kepadaku.”

Ini karena amal baik bukan sebab masuk surga tapi itu hak prerogatif Allah.

Uraian di atas bukan berarti tidak ada jaminan dari Allah bahwa Rasul tidak masuk surga, saya jelaskan juga di episode yang sama bahwa Allah menjamin dengan sumpah-Nya bahwa Rasulullah SAW akan diberikan anugerah-Nya sampa beliau puas, yang kita pahami sebagai Surga dan apapun yang beliau kehendaki. Wa la sawfa yu’thika rabbuka fa tharda. Itu yang saya jelaskan tapi sebagian dipelintir, dikutip sepotong dan di luar konteksnya. Silakan menyimak ulang penjelasan saya di episode tersebut. Mudah-mudahan yg menyebarkan hanya karena tidak mengerti dan bukan bermaksud memfitnah. [M. Quraish Shihab]

No comments:

Post a Comment