Dalam satu seminar di Jakarta dalam bulan September 1966 seorang sahabat menyatakan pendapat bahwa sikap taqiyah yang menjadi pegangan sangat teguh dari kaum Syi'ah adalah menunjukkan sikap yang lemah. Lalu penafsir ini membantah: "Memang kaum Syi'ah mempunyai ajaran taqiyah, tetapi ini bukanlah alamat kelemahan!" Terlepas dari pendirian Penafsir sendiri yang bukan Syi'ah, tetapi penganut Mazhab Sunni, Penafsir kagum akan ajaran kaum Syi'ah itu. Sebab bagi mereka taqiyah bukan kelemahan, melainkan satu siasat yang berencana. Oleh sebab itu maka Mazhab Syi'ahlah satu mazhab politik yang banyak sekali mempunyai rencana-rencana rahasia, yang baru diketahui oleh musuh-musuhnya setelah musuh itu menghadapi kenyataan.
Kalau ada orang Islam yang menyerah kepada kekuasaan kafir, sampai kerja sama atau membantu kafir, padahal tidak ada rencana hendak terus menumbangkan kerajaan kafir itu, bukanlah itu taqiyah, tetapi menggadaikan diri sendiri kepada musuh.
Lihat: Taqiyah, bagian 01/02
No comments:
Post a Comment