Metode berpikir sistem mengarahkan kita memiliki pemahaman yang lebih baik tentang beragam persoalan manajemen yang sulit. Metode ini telah dipakai selama tiga puluh tahun hingga saat ini. Tetapi, metode ini membutuhkan pergeseran pola pikir. Salah satunya, kita perlu berhenti memandang pada persoalan yang terjadi dan penyebabnya, dan mulai memandang sebuah organisasi sebagai satu sistem yang tersusun atas bagian-bagian yang saling berinteraksi.
Hampir sebagian besar urusan bisnis adalah bagian dari satu sistem atau lebih. Ketika menghadapi sebuah persoalan manajemen, kita cenderung menyangka bahwa persoalan tersebut disebabkan oleh kejadian di luar.
Dengan metode berpikir sistem, kita gunakan sudut pandang yang berbeda.
“Struktur internal sebuah sistem seringkali lebih berperan dalam menyebabkan masalah daripada kondisi atau kejadian di luar.”
Ketika masalah terjadi, sebagian besar orang berupaya menjelaskan bahwa beberapa kejadian sebagai penyebabnya. Pola pikir “kejadian menyebabkan kejadian yang lain” ini bukan cara efektif untuk mengubah performansi yang tidak diinginkan. Contohnya, jika sebuah produk baru tidak terjual (kejadian yang berupa masalah), maka Kita mungkin menyimpulkan bahwa upaya para sales kurang maksimal (kejadian yang berupa penyebab masalah). Namun, mengapa para sales kurang maksimal (persoalan yang lain). Kita mungkin menyimpulkan bahwa mereka dipekerjakan terlalu berlebihan (penyebab persoalan baru). Kita akan melanjutkan soal-jawab ini selama-lamanya sehingga tidak dapat menentukan tindakan untuk memperbaiki performansi sistem.
Dengan demikian, Kita perlu mengubah pola pikir dengan memusatkan perhatian pada struktur internal sistem yang seringkali memunculkan beragam kesulitan.
Referensi
Craig W. Kirkwood, 1998, System Dynamics Methods: A Quick Introduction.
Sekian
Segala Puji Milik Alloh, Tuhan Semesta Alam.
No comments:
Post a Comment