Bismillah. Sampai di ayat ke tujuh suroh al-Baqoroh
“Alloh menutup atas hati mereka …”
Imam az-Zamakhsyari dalam tafsir al-Kassyaf memunculkan pertanyaan menarik seputar keyakinan atau aqidah. Berikut petikan yang sempat saya terjemahkan.
===
Mengapa menyandarkan perbuatan 'menutup' (chotama) kepada Alloh Ta'ala?
Penyandaran kata itu kepada-Nya menunjukkan bahwa Alloh mencegah mereka dari menerima kebenaran dan terhubung kepada kebenaran melalui jalan-Nya. Ini adalah perbuatan yang jelek, padahal Alloh Maha Luhur (terbebas) dari perbuatan jelek semacam ini dengan Keluhuran yang amat besar karena Pengetahuan-Nya tentang jeleknya perbuatan tersebut dan Pengetahuan-Nya tentang Ketidakbutuhan-Nya atas perbuatan tersebut; Alloh telah menyatakan tentang jauhnya Dzat-Nya dari hal-hal yang tidak baik dengan Firman-Nya:
dan tidaklah Aku berbuat aniaya kepada hamba-hamba-Ku (qoof, 29)
dan tidaklah Kami menganiaya mereka, tetapi mereka sendirilah yang berbuat aniaya (az-Zukhruf 76)
Sesungguhnya Alloh tidak memerintah kepada kekejian (al-A'rof 28)
===
Penjelasan dari pensyarah Tafsir:
Pernyataan "Alloh Maha Luhur (terbebas) dari perbuatan jelek semacam ini" adalah keyakinan kaum Mu'tazilah. Menurut Ahlussunnah, bisa saja Alloh Ta'ala menciptakan keburukan dan menghendakinya sebagaimana pada kebaikan, namun Dia tidak memberi perintah kecuali kepada kebaikan. Makna 'menutup hati’ menurut Ahlussunnah adalah Dia menciptakan kesesatan di dalamnya, sebagaimana penjelasan dalam ilmu Tauhid.
===
Ref: Tafsir al-Kassyaf, jilid I, hal. 165-66
No comments:
Post a Comment