Sunday, March 6, 2016

Dua Sisi Koin yang Kian Terpisah

Aku tulis ini sekedar hobi untuk saudara-saudariku yang berminat...

Aku terjemahkan satu paragraf dari tulisan cendekia muslim Iran, Seyyed Hossein Nasr:
Pada masa Nabi, tingginya intensitas kehidupan spiritual dan kedekatan dengan sumber Wahyu tidak memungkinkan pemisahan Sunnah antara dzahir dan batin, atau komponen Syariah dan Tariqah, yang mana keduanya memang ada sejak mula. Sunnah pada mulanya seperti lava cair yang sejatinya terdiri dari beberapa unsur, namun waktu dan distorsi menjadikan lava tersebut dingin dan padat. Dalam dua abad pertama, tidak ada peresmian madzhab atau kelompok atau ajaran sufi. Namun, sejak abad ke tiga hijriyah, madzhab fiqih mulai bermunculan resmi begitupula sufisme mulai menrealisasikan dirinya sebagai elemen tersendiri dalam komunitas Islam. Doktrin2 dan metodenya disebarkan oleh kelompok2 yang masing2 dipimpin oleh seorang guru.

 ===
 
My opinion: Aspek spiritual adalah tempat melekatnya kecerdasan ruhaniah, etika, kesabaran, kerendahan hati, persatuan, dan sifat2 mulia lainnya. Bila kita melihat, banyak umat Islam yg belajar Islam malah menjadi garang dan 'teliti', apalagi kepada sesamanya, setidaknya kita tahu jawabannya.
 
Walisanga adalah representatif dari aspek spiritual Islam tanah jawa. Beberapa masa ini ada wacana dari sebagian saudara kita untuk menggugat eksistensinya, karena mereka sadar dalam waktu dekat tidak bisa merusak makam2 para wali sebagaimana kelompok2 tersebut menghancurkan makam2 para wali di timur tengah, dengan didasari alasan2 yang 'menarik'. For me, ini akan merusak keseimbangan agama.
 
Sisi koin yg hampir hilang ini punya logika2 berfikir dan rasa tersendiri, yang boleh jadi sulit diterima kebanyak umat Islam saat ini. Carilah sisi koin satu nya untuk diri sendiri dan keluarga. Insya Allah banyak sekali manfaatnya.
 
Referensi:
Nasr, S. H. (1997). Three Muslim Sages - Avicenna, Suhrawardi, Ibn 'Arabi. Delmar: Caravan Books.

Notes: Bila artikel ini bermanfaat bagi Saudara-i, kami harap Anda sedia like Facebook Fanpage kami: Masjidillah. Like dan dukungan Anda sangat bermakna bagi kami. Terimakasih.

No comments:

Post a Comment