Tuesday, March 8, 2016

Gerhana, Hisab, dan Relativitas Umum

Di momen seperti ini, Persyarikatan Muhammadiyah dan pendirian ilmu hisabnya mendapat dukungan secara de facto dari mayoritas muslim nusantara. Baik melihat peristiwa live gerhana atau tidak, mereka yakin bahwa berdasar perhitungan astronomi, gerhana terjadi besok pagi, dan mereka (yang ingin dan longgar) akan melakukan shalat. Memang terkait penentuan puasa dan hari raya, masyarakat belum seyakin ini, tapi aku pribadi yakin it just a matter of time.

 
Ada sebagian muslim yang berpendirian bahwa shalat baru dianjurkan untuk orang yang melihat live gerhana, dan menganggap orang yang shalat hanya karena perhitungan astronomi adalah menyelisihi sunnah. Saya kira sih namanya tafsiran itu sah sah saja... apalagi di Indonesia, tapi menurutku mereka sekedar iseng cari gara2. Tapi saya maafkan saja, karena saya yakin kita hanya sedang di-devide et impera tahap II, dan agama adalah alat yang paling mempesona.
 
Sebagian melakukan shalat, sebagian mengamati untuk risetnya. Tahun 1915, Sir Arthur Eddington, jauh-jauh ekspedisi dari Inggris ke Afrika Barat untuk mengamati gerhana matahari total. Dia ingin membuktikan, apakah matahari membelokkan sinar dari bintang di belakangnya. Hasil positif pengamatan Eddington ini, menggugurkan teori gravitasi Newton dan mengangkat citra pegawai kantor paten biasa menjadi ilmuwan fenomenal hingga sekarang, siapa dia? Albert Einstein dan Teori Relavitas Umumnya.
 
~ Salam sejahtera dan Rahmat Allah untuk saudara-i ku se Iman di Nusantara

No comments:

Post a Comment