Sunday, April 8, 2018

Takdir itu unik, tak dapat diubah ~ Said Nursi (Film)

I shall prove and demonstrate to the world that the Quran is an undying, inexhaustible Sun by updating it to meet modern life requirements!
~ Ustadz Said Nursi

Jelang Ramadhan ini ada film yang menarik perhatian saya, dari Facebook-nya seorang rekan di Turki. Film ini mengisahkan tentang biografi dan perjuangan Khodja Said Nursi dan masa transisi Turki dari kekhalifahan menjadi republik.

TENTANG FILM
Ustadz Said Nursi adalah ulama kharismatik dalam kesultanan Turki. Namun Kekhalifahan sedang diambang keruntuhan setelah Perang Dunia I. Pesona kemajuan modern dari barat nampaknya memukau dan menyilaukan mata tokoh reformasi Turki sehingga perlahan tapi pasti menuju negara sekuler. Aturan-aturan dibuat untuk menyisihkan simbol-simbol Islam dari masyarakat, diantaranya adzan berbahasa Turki, larangan memakai surban di kepala, dan pencegahan anak-anak muda belajar bahasa Arab. Ustadz Said Nursi menolak tegas bergabung dalam gerakan sekulerisasi. Karena ide dan pemikirannya dianggap menghambat reformasi, pengasingan dan penyiksaan sering beliau alami.


Setidaknya ada dua hal yang menurut saya menarik dalam film ini:

Pertama, walaupun ia kerap disiksa dan didzalimi, beliau tetap menyerukan Jihad perjuangan untuk tetap mempertahankan syariat  dan nilai-nilai Islam, bukan dengan perang namun Jihad dengan kata atau non-fisik. Sehingga, dalam masa-masa pengasingan beliau selalu menulis dan berceramah dan meminta murid-murid yang mendengarnya untuk mencatatnya pula. Satu fragmen menarik di menit ke sepuluh, ketika khalifah baru runtuh berganti republik, beliau menarik diri dari ibu kota dan bertemu rombongan pengikut Syeikh Sayid yang ingin melakukan perlawanan ke ibukota. Beliau mencegahnya: "Memerangi keturunan dari suatu bangsa (Turki) yang telah melayani Islam selama ratusan tahun adalah haram." Notes: Said Nursi adalah dari bangsa Kurdi.

Kedua, adalah kemantapan keyakinannya pada takdir menghindarkannya dari takut terhadap apapun, bahkan kematian. Di menit-menit pertama film ini, beliau ditawan oleh Rusia setelah peperangan. Saat hendak dieksekusi tembak mati, beliau shalat dua rakaat, lalu bergegas ke tempat eksekusi dan menolak untuk ditutup matanya. Beliau menatap langsung ke depan. Perilaku aneh ini teramati oleh komandan hingga bertanya kepadanya mengapa demikian, "Aku ingin menemui Tuhanku sesegera mungkin." Mendengar ini, komandan malah membebaskannya dari eksekusi. Quote menarik lain di film ini adalah keyakinan beliau tentang takdir

Fate is unique, cannot be changed
Takdir itu unik, tak dapat diubah

Biografi selebihnya terkait Ustadz Said Nursi boleh disimak di Wikipedia
Beberapa quote menarik beliau dalam english ada di Brainyquote
Selamat menyimak filmnya, mudah2an bermanfaat . . .

No comments:

Post a Comment