Sunday, November 12, 2017

Bedanya Kata Idz dan Idzaa (Ketika)

Bismillah. Saya yakin, kita semua sering membaca ayat al-Quran yang diawali idz atau idza, misalnya:
Idz qoola rabbuka lil malaikati inni ja’ilun fi al-ardhi... dst (al-Baqarah)
Idz qooluu layuusufu wakhuhu ila abina... dst (Yusuf)
Idzaa waqa’at al-waaqiah (al-Waqiah)
Idzaa jaa’a ka al-munafiquuna qaaluu... dst (al-Munafiqun)
Kedua2nya seingat saya diterjemahkan sebagai ketika/apabila. Terus apa bedanya?

Saya sendiri awalnya tidak tahu lalu menjadi tahu setelah membaca fragmen uraian tafsir Dr. Nu’man Ali Khan ketika membahas Idza zulzilat al-ardhu zilzalaha (al-Zalzalah). Sambil melanjutkan artikel sebelumnya, saya bagikan ceritanya di sini dengan tambahan contoh2 dan penjelasan sebatas ingatan dan pemahaman saya, mudah2an bermanfaat.

 
 

Tentang Idz
Idz itu berguna untuk menceritakan kejadian yang lampau (past tense). Artinya, bila kita menjumpai ayat yang diawali idz, maka ayat ini menceritakan suatu kejadian yang dulu pernah terjadi.

Sebagaimana contoh ayat yang saya kutip di atas:

Idz qoola rabbuka lil malaikati inni ja’ilun fi al-ardhi khalifah... dst (al-Baqarah)
Ketika Tuhanmu berkata kepada para malaikat, sungguh Aku akan menjadikan khalifah di bumi...

Idz qooluu layuusufu wakhuhu ahabbu ila abina... dst (Yusuf)
Ketika mereka berkata bahwa sungguh yusuf dan saudaranya lebih dicintai ayah kita...

Kedua peristiwa di atas adalah peristiwa di masa lampau. Selain diisyaratkan dengan idz, kata kerja yang digunakan adalah jenis madhi (lampau). Jadi, dengan melihat kata idz di awal, kita bisa lekas tahu bahwa ayat ini menceritakan peristiwa di masa lalu.

Tentang Idzaa
Idzaa berguna untuk menceritakan kejadian yang akan datang (future tense) dan pasti terjadi. Dalam al-Quran digunakan beberapa kali untuk mengingatkan manusia tentang kejadian amat penting di masa depan yang sering dilupakan.

Contohnya:
Idzaa waqa’at al-waaqiah (al-Waqiah)
Apabila (kelak) kiamat terjadi

Idzaa zulzilat al-ardhu zilzalaha (al-Zalzalah)
Apabila (kelak) bumi berguncang seguncang2nya

Idzaa jaa’a ka al-munafiquuna qaaluu... dst (al-Munafiqun)
Apabila (kelak) datang kepadamu kaum munafik, mereka berkata...

Ketiga ayat ini mengisyaratkan perisitiwa/fenomena yang akan terjadi dan pasti.  Tentang kiamat tak perlu kita ragukan lagi. Tentang kaum munafik, ayat ini menginformasikan kepada Nabi dan juga kita tentang sifat dan trik2 kaum munafik. Walaupun kata kerja yang digunakan adalah jenis madhi (lampau) tetapi ayat2 tersebut mengisyaratkan kejadian di masa mendatang dan pasti.

Kesimpulan
Beberapa hal yang saya pelajari di sini antara lain:
  • Kata idz dan idzaa adalah semakna namun faedah isyarah waktunya berbeda
  • Kata idz dan idzaa umumnya bersanding dengan kata kerja jenis madhi (lampau)
  • Kata idz digunakan untuk menceritakan kejadian yang telah lampau sedangkan kata idzaa digunakan untuk menceritakan kejadian yang akan datang dan pasti
Next Question
Diantara hal yang masih mengusik di fikiran saya dan belum ketemu jawabnya:
1. Adakah faedah lainnya terkait idza dan idz?
2. Apakah kata idza yang bertemu kata kerja madhi selalu dimaknai kejadian yang akan datang?Misalnya pada ayat: fa idza maridhtu fa huwa yasyfii...
3. Saya teringat beberapa ayat dimana kata idza tidak langsung bertemu dengan kata kerja madhi bahkan tidak bertemu kata kerja, misalnya:
fa idzaa hum tantasyirun, atau di ayat lain fa idza hum fiihi mublisun (surah dan ayatnya lupa)

Wallahu a’lam... Semoga Allah kelak memudahkan saya mendapat jawabnya. Allahumarzuqna ‘ilman nafian.

Terakhir, saya sama sekali bukan pakar gramatika bahasa al-Quran, jadi bila ada di antara tulisan di atas tidak benar, mohon saya dikoreksi. Saya terpaksa menulis agar saya belajar. Karena keterbatasan waktu, saya tidak sempat menuliskan ayat2 dengan hijaiyah. Semoga Allah merahmati para ustadz/ulama/dan siapa saja yang saya beroleh ilmu darinya secara langsung maupun tidak. Aamiin.

Sekian dulu. Mudah2an bermanfaat. Maturnuwun.

Alhamdulillah – Segala Puja-Puji milik Allah semata

Referensi
[1] Tafsir surah al-Zalzalah, Dr. Nu’man Ali Khan
 

5 comments:

  1. Syukro sangat bermanfaat tulisanya

    ReplyDelete
  2. kalo boleh boleh saya belajar tambahin atau share,
    spertinya kata idz "waktu awal" ,idzaa, "waktu akhir" sambungan,nya dengan "waktu, lalu dimanakan kata tengah2 dari idz dan idzaa..??
    seprtinya adalah kesadaran waktu kita saat ini. (atau itu adalah sebuah kesadaran kita mengalir di tengah diantara itu pasti terjadi idz...idzaa.

    karena manusia dan jin adalah makhluk "kemungkinan" dia tidak pernah pasti hidup penuh kemungkinan dalam waktu.

    karena waktu sendiri juga misteri yg harus di pelajari juga spertinya.
    sperti rumus
    "masa kini, masa depan, masa silam"
    berkisah dari nabi musa berguru kepada nabi khidr tentang hakikat waktu. (ilmu waktu"

    kebenaran hanya pada tuhan dan saya hanya belajar menikmati atau berbagi ilmu ayat2nya.. trims

    ReplyDelete
  3. Tambahan sedikit:
    1. Idz dan idza wajib mudhod, yang mana mudhofun ilaihinya harus jumlah.
    2. Idz mudhofun ilaihinya boleh jumlah fi'liyyah, dan boleh jumlah ismiyyah.
    3. Idza mudhofun ilaihinya hany boleh jumlah fi'liyyah saja.

    Dalilnya Alfiyah bait 399-400

    ReplyDelete