Hari ini saya dapat cerita dari Tante yang tinggal di Jogja. Beberapa tahun lalu, adik iparnya terkena kanker pankreas. Semua ikhtiar medis sudah ditempuh: operasi pengangkatan dua kali, kemo terapi, radiasi, masuk ICU dua kali, dan lain-lain hingga dokter menyatakan sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Akhirnya, beliau dibawa pulang. Kondisinya fisiknya tinggal 'tulang dan kulit', duduk berdiri sudah tak sanggup lagi. Ke toilet harus digendong. Makan dan minum disuapi maksimal dua suapan. Sempat pula berkata 'Aku sudah tidak kuat lagi, Mbak.'
Entah saran dari siapa, pihak keluarga mulai memberi asupan (hanya) makanan alami tanpa olahan: seperti ketela rebus, singkong rebus, dan madu. Nasi dan gula pasir putih dihindari sebisa mungkin begitu juga zat-zat penyedap mengandung MSG. Kalau ingin sedikit manis, ditambahkan gula jawa (aren merah) dan juga air zam-zam bila ada. Kondisi beliau perlahan-lahan membaik, tenaganya berangsur makin kuat, kemampuan makan bertambah, dan setelah 3-4 bulan, dinyatakan sembuh oleh dokter dan sekarang (2020) sudah punya anak.
Begitu cerita yang saya dengar. Cukup mengherankan, namun takdir dan izin Allah jualah yang terjadi, kita hanya berikhtiar. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment